PERLINDUNGAN DARI PENYAKIT

Salah satu ciri air susu ibu adalah kemampuan untuk melindungi bayinya dari penyakit menular selama sistem kekebalan tubuh bayi belum sempurna dan belum mampu mempertahankan dirinya secara sempurna. Zat antimikrobial dalam susu yang melindungi anak dari bakteria dan parasit adalah MCFA yang terdapat dalam trigliserid atau molekul lemak pada susu. Bagi orang dewasa, penyakit akan dapat dilawan dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Dengan erti kata yang lain penyakit akan sulit untuk berkembang. Sementara bagi bayi yang tidak dilindungi oleh MCFA yang memadai dalam susu yang diminumnya, maka ia akan rentan terhadap infeksi dan dapat mungkin berisiko mendapat jangkitan penyakit yang gawat.

Ketika ibu yang menyusui terinfeksi penyakit tersebut, anaknya juga rentan terserang penyakit. Ibu yang terinfeksi oleh virus tertentu bisa menularkan infeksi kepada bayinya melalui penyusuan. Penyusuan tidak dianjurkan ketika ibu terinfeksi virus berbahaya seperti AIDS. Penyelidik menyarankan bahwa ibu yang memasukkan sumber asid laurat, seperti minyak kelapa, dalam makanan akan mendapat risiko lebih rendah untuk menularkan penyakit terhadap bayi yang disusuinya. Penambahan kelapa pada makanan akan bermanfaat kerana ia akan memberikan tambahan asid laurat dan asid kaprat pada air susu ibu, sekaligus mengurangi risiko penularan virus. Kepada ibu yang terinfeksi HIV biasanya tidak dianjurkan untuk menyusui bayinya kerana ditakuti bahwa virusnya mungkin ditularkan. Walhal bagi sesetengah wanita dibeberapa negara mereka tidak ada pilihan lantaran faktor ekonomi yang tidak mengizinkan. Penyusuan menjadi satu-satunya pilihan mereka. Bagi mereka disarankan untuk menambahkan kedalam pemakanan mereka produk-produk kelapa dan minyak kelapa. Penambahan produk-produk kelapa dan minyak kelapa pada makanan ibu merupakan satu-satunya pertahanan praktis bagi wanita ini untuk tidak menularkan virus AIDS kepada anaknya. Hal yang sedemikian berbeza bagi wanita yang berada di daerah yang memiliki kewangan yang cukup untuk membeli makanan bayi.

Dianjurkan bahwa ibu yang terinfeksi HIV yang sedang menyusui anaknya mengkonsumsi 24-28 gram/hari asid laurat dan 3–4 gram/hari asid kaprat untuk mencegah penularan virusnya. Ini kerana minyak kelapa mengandungi hampir 48 % asid laurat dan 7 % asid kaprat. Persyaratan ini hanya akan tercapai kalau ibu mengkonsumsi sekitar 50-55 gram minyak kelapa setiap harinya. Maka mengambil 3.5 sendok minyak kelapa setiap hari akan memberikan jumlah yang diperlukan baik asid laurat maupun asid kaprat.

Infeksi virus lainnya seperti infeksi virus yang menyebabkan cacar air, herpes, mononucleosis dan semacamnya juga merupakan ancaman pada bayi yang menyusu. Wanita hamil dan ibu yang menyusui boleh membantu melindungi anaknya dengan memakan banyak minyak kelapa atau produk kelapa yang mengandung minyak kelapa, seperti kelapa parut dan santan kelapa.

Ibu atau calon ibu manapun yang menginginkan bayi sehat dan membesar berkembang dengan sempurna sebaiknya mempertimbangkan penambahan minyak pada makanannya. Ini tidak hanya akan menjamin kesehatan yang baik untuk anaknya namun ia juga baik untuk dirinya sendiri.

MCFA merupakan bahan zat dan pelindung vital yang secara alami ditemukan pada susu ibu. MCFA disamping cukup berkesan untuk mematikan virus AIDS, ia juga amat baik untuk memberi zat kepada bayi pra-matang agar tumbuh sehat. Pada saat manusia membesar menjadi dewasa dan beransur tua, tubuh akan mulai menurun kondisinya. Disaat sedemikian MCFA mampu memberi zat disamping memberikan daya peerlindungan, samada terhadap penyakit menular mahupun penyakit degeneratif, sama seperti yang berlaku terhadap bayi iaitu memberikan zat dan melindungi bayi, walaupun pada bayi tidak berlaku proses degeneratif. Kesimpulannya jelaslah bahwa minyak kelapa memberikan banyak manfaat bagi mereka yang sangat muda dan mereka yang sangat tua.